Bertanya???
Yaaa Itu Penting!!!
Yaaa Itu Penting!!!
Melontarakan
suatu pertanyaan merupakan suatu hal yang perlu disertai dengan keberanian.
Pertanyaan diajukan untuk mengajukan sesuatu hal yang tidak diketahui. Namun
bagi sebagian orang bertanya merupakan suatu yang ditakuti atau bahkan dianggap
memalukan. Padahal pepatah saja mengatakan “ Malu bertanya sesat dijalan
” namun pepatah tersebut lambat laun berubah menjadi “banyak bertanya
malu-maluin“. Begitulah sebagian orang memangggilnya. Tujuan dilontarkanya
sebuah pertanyaan ialah untuk mengetahui suatu yang tidak diketahui. Misalnya
ketika menguikuti kuliah yang materinya tidak dimengerti, ataupun bertanya
untuk menanyakan suatu alamat. Namun dalam bertanyapun harus disertai
kaidah-kaidah yang harus dipatuhi, seperti bertanya dengan nada yang rendah,
tidak memaksa, dan dengan melihat situasi lingkungan sekitar.
Ketika
masuk ke suatu daerah yang baru dikunjungi, pertanyaan merupakan hal yang wajib
disertakan, sebab jika kita tidak bertanya maka yang terjadi adalah tersesat.
Itulah pengalaman yang saya alami. Ketika saya mendatangi suatu daerah yang
baru didatangi tanpa bimbingan orangtua. Ini sedikit cerita berdasarkan
pengalaman yang telah saya dapatkan, yang benar-benar luar biasa.
Sore
itu saya dan teman saya bersiap-siap untuk pergi ke sebuah acara besar yaitu
Indolivestock 2012 yang bertempat Di Jakarta Convertion Center, Senayan. Malam
itu seikitar pukul 19.00 kami berangkat dari kostan menuju terminal Purwokerto
menggunakan motor . Ketika berangkat, kami sedikit tergesa-gesa sebab bus akan
berangkat pada pukul 19.15. Namun apa yang terjadi, ketika kami bergegas ke
terminal dengan buru-buru, yang terjadi adalah ban motor menggilas paku,
alhasil motor yang kami tumpangi tersebut kempes. Kamipun kebingungan mencari
keberadaan tukang tambal ban, akhirnya kami bertanya-tanya dan kampipun
mendapat sebuah petunjuk. Sekitar 500 m saya mendorong motor untuk mencari
tukang tambal ban. Alhamdulilah ketemu. Kami sedikit panik, sebab jam sudah
menunjukan angka 19.15. kami pun memutar otak agar tidak tertinggal bis. Maka
yang ada di otak kami ketika itu adalah memenjam motor. Ya itu lah yang kami lakukan. Dengan modal
pulsa yang seadanya kami meminta tolong teman untuk meminjamkan motornya kepada
kami untuk dibawa ke terminal. Alhamdulilah kami sampai ke terminal dengan
tepat waktu. Namun setelah kami bertanya kepada petugas terminal yang terjadi
adalah bis yang kami tunggu ngaret sampai jam 20.00. Kami sangat kecewa, sebab
saat itu kami sangat takut ketinggalan bis, namun disisi lain juga kami
bersyukur sebab datng sebelum bis berangkat. Sejam kemudian kami berangkat ke
Jakarta menggunakan bis dengan menempuh perjalanan sekitar 11 jam. Ya memang cukup
lama waktu yang ditempuh untuk sampai di Jakarta.
Sesampainya
Di Terminal Kampung Rambutan, kamipun kebingungan harus kemana, sebab waktu itu
merupakan pertamakalinya datang menggunakan angkutan umum. Jam 05.30 kamipun
beristirahat sejenak dan bertanya-tanya tentang arah yang harus ditempuh untuk
sampai ke tempat tujuan, yaitu JCC Senayan. Akhirnya bermodal keberanian dan
percayadiri, kamipun bergegas untuk melanjutkan perjalanan. Langkah yang
pertama kami tempuh adalah mencari Halte Busway terdekat, dan sesampainya
disiana, kamipun kebingungan lagi. Dan apa yang kami lakukaan??yaaa bertanya
lagi.
Yaa
walaupun terkesan memalukan dan seperti orang yang kebingungan, kamipun tidak
peduli, sebab hal itulah yang harus dilakukan. Jika tidak bertanya, bisa-bisa
kami kesasar dan seharian hanya berputar-putar. Setelah mengajukan pertanyaan
yang tidak terhitung jumlahnya, akhirnya kamipun sampai ke tempat acara pada
pukul 09.00 WIB dengan selamat. Sesampainya ditempat tujuan, kamipun bingung
lagi mencari lokasi pameran tersebut berada, dan apa yang kami lakukan? Yaaa
bertanya lagi. Tak terhitung berapa banyak pertanyaan yang diajukan, namun
pertanyaan itulah yang menjadi sumber kami mendapatkan hal-hal yang tidak kami
ketahui.
Dalam
acara tersebutpun saya tidak hentinya bertanya kepada seluruh peserta pameran
industry peternakan yang memamerkan produk-produk andalanya. Pertanyaan demi
pertanyaan dilontarkan demi mengumpulkan sebanyak mungkin tentang perkembangan
peternakan yang ada. Kemudian kami mengikuti sebuah Talk Show yang
dinarasumberi oleh praktisi, akademisi, dan politisi. Acara tersebut bertemakan
kampanye yang berisi ajakan untuk meningkatkan konsumsi susu untuk seluruh
masyarakat. Akhirnya dalam sesi diskusi, sayapun mengajukan sebuah pertanyaan,
yang menurut para narasumber itu bagus. Dan akhirnya dari pertanyaan yang saya
ajukan tersebut saya mendapat hadih, sebagai balasan atas peretanyaan yang saya
ajukan. Yaaa pertanyaanlah yang berjasa.
Setelah
seharian mengikuti acara tersebut, kamipun bergegas pulang. Tujuan pertama
adalah kembnali ke Terminal Kampung Rambutan untuk melanjutkan perjalanan ke
Kota Satria. Sesampainya di terminal, kami lupa bertanya tentang arah yang
harus di ambil, akhirnya kami tertipu oleh calo terminal, sehingga ongkos yang
harus dibayarpun meningkat menjadi 3 kali lipat. Yaaa kami tertipu. Namun tidak
ada pilihan lain, kamipun meneruskan perjalanan. Setelah Kuranglebih 9 jam
perjalanan ditempuh, akhinya kami kembali Ke Kota Purwokerto dengan selamat.
Dari
pengalaman seharian tersebut, saya mendapatkan banyak manfaat yang tentunya
tidak diperoleh begitu saja. Melalui pertanyaan-pertanyaan yang kami lontarkan,
kami dapat melewati hari yang tadinya terasa gelap menjadi terang. Pertanyaanlah
petunjuk jalan dari mulai berangkat sampai kembali lagi. Kemudian lewat
pertanyaanlah saya mendapatkan hadih yang sebelumnya tidak saya harapkan.
Itulah sedikit pengalaman saya tentang seuah kemauan yang disebut bertanya.
Bertanya?? Yaa itu Penting!!
“Jika
Kamu Tidak Tahu, Maka Tanyalah
Sebab
Pertanyaan Adalah Sebuah Lintasan Yang Dapat Menuntun Arah Kita Melangkah”