Kamis, 25 Juli 2013

YAAA, PUASA MEMANG MEMBAWA BERKAH




Hari itu, selasa 23 Juli 2013. Pagi itu rencananya saya beserta ketiga rekan saya berencana untuk melancong ke kota Banjarnegara Jawa Tengah, dalam rangka untuk mencari data mengenai peternakan dan kependudukan di Kabupaten Bankarnegara. Rekan saya terdiri dari tiga orang senior yang memiliki latarbelakang berbeda, namun memiliki tujuan yang sama, yaitu mencari data untuk syarat kelengkapan persiapan penelitian yang akan dilakukan.  Objek dari bahan penelitian yang kami cari ialah mengenai sosial ekonomi peternak Sapi Potong di Kabupaten Banjarnegara.  Hal tersebut dilakukan guna mencari pengaruh sosial ekonomi terhadap kehidu[pan masyarakat, sehingga ada data yang telah di analisis untuk dijadikan indicator penerapan kebijakan dalam hal pengembangan peternakan Sapi Potong di Banjarnagara.  Singkat cerita kami telah menyusun strategi dan rencana, tempat mana saja yang akan kami kunjungi.
Pagi itu saya bergegas berangkat dari kostan, sekitar pukul 07.05 WIB.  Waktu itu saya sudah membuat janji dengan mas Fajar untuk pergi bersama, namun ia baru datang poukul 07.15 WIB. Akhirnya kami berdua berangkat ke rumahnya mas Dika, dan disana sudah ada Mas dika dan mas Mujib untuk memulai perjalanan ini. Dengan sedikit persiapan dan pengecekan barang-barang, kamipun start dari rumah Dika pukul 08.00 WIB.  Kami awali perjalanan tersebut dengan niat ibadah seaya mengucapkan doa, agar kami diberi kemudahan dalam perjalanan, serta mendapatkan hasil sesuai dengan yang diharapkan.
Setelah kami memulai perjalanan, kami mengawali dengan berbagai poemandangan yang luar biasa, terutama kondisi hutan, kebun dan pesawahan disepanjang daerah Purwokerto, Purbalingga, dan Banjarnegara.  Sepanjang jalan, saya sangat kagum dengan kondisi alam tesebut, dengan sendirinya hati menyadari bahwa sangat luar biasa apa yang telah Allah SWT ciptakan untuk manusia. Perjalanan dilalui dengan suka dan menantang.  Walapun terbilang perjalanan yang ditempuh tidak terlalu panjang, tapi banyak hikmah yang dapat kami ambil dan syulkuri, salahsatunya yaitu perjalanan yang dilalui dengan berbagai ujian dan cobaan.  Motor yang saya kendarai bersama Dika hampir mengalami kecelakaan ketika melalui tikungan yang sangat tajam, dan nyaris masuk kedalam selokan yang besar.  Selain itu, motor yang dikendarai Fajar dan mujibpun mengalami hal yang sama, ketika menuruni jalanan yang terjal dan jelek, motor MX mereka masuk kedalam lubang yang cukup dalam. Namun alhamdulilah kami tidak mengalami luka apapun.  Selanjutnya  syukur alhamdulilah perjalanan seterusnya lancar dan tidak ada kendala apapun, dan kami sampai di Kota Banjarnegara pada pukul 09.35 WIB atau 1.5 jam perjalanan ditempuh.  Hal tersebut mungkin karena diawali niat dan doa yang kami panjatakan sebelum memulai perjalanan.
Sejenak kami beristirahat, lalu kami menuju target pertama, yaitu kantor BAPPEDA Banjarnegara.  Sesampainya dikota, kami sedikit kebingungan dan tak ada seorangpun yang mengerti letak kantornya.  Tidak ambil pusing, kami langsung bergerak cepat. Apa yang kami lakukan???? Ya kami bertanya.  Setelah kami bertanya pada seorang anggota Polisi, akhirnya kami tahu dimana letak kantor BAPPEDA yang jadi sasaran kami.  Kamipun sampai di tempat tujuan, dan langsung masuk ke kantor.  Sesampainya dikantor, kampipun kebingungan, sebab tidak ada resepsionisnya. Apa yang kami lakukan??? Ya kami bertanya.  Singkat cerita kami langsung beetemu dengan Bapak Agus, selaku humas kantor tersebut. Dengan penuh tanggung jawab, belau menerima kami dan kemudian memberikan arahan untuk kami, bahwa prosedur yang kami lakukan kurang tepat, sebab sebelum datang ke kantor BAPPEDA, seharusanya kami datang dulu ke kantor bupati, untuk meminta surat perijinan pengambilan data. Setelah diarahkan seperti itu, kamipun mematuhinya dan bergegas berangkat ke kantor Bupati. Namun kami tidak tahu kemana arah yang harus kami tuju.  Ternyata tanpa kami Tanya, pak agus langsung memberikan deskripsi kantor Bupati. Alhamdiulilah tanpa susah payah kami menemukan kantornya. Alhamdulilah Allah SWT mempermudah lagi.
Sesampainya di komplek KANTOR BUPATI banjarnegara, kamipun kembali bingung, dimana letak ruangan yang mengurus surat tersebut.  Alhamduililah kembalki lagi ada orang yang member tahu kami dimana letaknya, tanpanditanya. Alhamdulilaaah.
Sesapainya diruangan kami disambut dengan hangat oleh para pegawai, dan kamipun ditanyai mengenai perihal datang ke ruangan tersebut.  Setelah dijelasakan kebutuhan kami, tanpa basa basi, merseka langsung mengurusi surat perijinan tersebut, dengan persyaratan yang ditentukan, surat yang kami perlukan telah selesai dalam hitungan menit. Tanpa dipersulit sedikitpun oleh para pegawai. Alhamdulilah kemudahan kami peroleh kembali.
Kamipun bergegas kembali untuk mengurus surat tersebut di kantor BAPPEDA. 
Sesampainya disana, kami bertemu dengan pak Adi. Disana kami ditanyai hal apa saja yang perlu disiapkan, termasuk surat tembusan yang dapat dibuat oleh pak Adi.  Awalnya kami mengira pak adi terkesan memaksa dan rewel, padahal setelah kami pikirkan, pak Adi sangat [peduli dengan kami, bahkan beliau memikirkan apa yang belum sempat kami pikirkan. Luaar biasaaaaaa.
Setelah menunggu beberapa saat, akhirnya delapan lembar surat yang kami perlukan selesai. Dan rasa syukurpun kami panjatkan. Alhamdulilah. Tujuan kami selanjutnya ialah kantor Dinas pertanian Banjarnegara.  Sebelum kami bergegas, kami bertemu dengan seorang nenek penjual kue tradisional yang kelihatannya belum laku dagangannya.  Awalnya saya enggan membeli kue tersebut, sebab harganya yang cukup mahal.  Namun ketika dilihat, kami merasa iba dan kasihan jika tida membeli kue yang nenek itu jual.  Akhirnya kamipun sepakat membelinya, dan Faja mengelurkan uang Rp 18.000 untuk membeli dua bungkus kue pisang dan kripik.  Alhamdulilah mungkin itu ujian yang Allah berikan untuk kami, apakah kami ada itika baik terhadap sesama.  Setelah ijab kobul berlangsung, kamipun bergegasa melanjutkan perjalanan.
Sekitar 10 menit kami menempuh perjalanan, akhirnya kami sampai di kantor DINAS PETERNAKAN Banjarnegara.  Kampin disambut dengan hangat oleh seluruh pegawai, kamipun merasa sangat senang.  Selanjutnya kami dikenalkan dengan Ibu Herlina, dan beliau memberikan gambaran kondisi dan data yang kamoi butuhkan.  Tanpa susah payah, kamipun mendapatkan benda yang kami perlukan, yaitu setumpuk buku statisti pertanian, dan softcopy data mengenai peternakan.  Alhamdulilah tanpa susahpaya kami memperolehnya.  Luarrrrr biasaaa.
Waktu itu, jam menunjukan pukul 12.10 WIB, kamipun sepakan untuk istirahat sejenak dan menjalankan ibadah Shalat dzuhur.  Mesjid agung banjarnegarapun kami tuju.  Sesampainya disana, kami sejenak beristirahat, kemudian sholat, dan kembali mngumpulkan energy yang telah terkuras.  Waktu itu okami dalam kondisi yang cukup capek, dan dapat dibilang musafir, sehingga bisa saja kami tidak puasa,,,hehee
Tapi alhamdulilah kami spakat terus istiqomah dan tidak membatalkan puasa kami, kembali lagi Allah SWT yang menguatkan kami.
Perjalanan selanjutnyapun kami lakoni, tanpa lupa berdoa dan berharap agar kegiatan kali ini kembali lancaar.
Jam menunjukan pukul 12.50, kami telah sampai di kantor BPS (Badan Pusat Statistik) Banjarnegara.  Sampai disanana kami disambutr oleh seorang keamanan yang sangat ramah. Kami ditunjukan kesebuah ruang yang sangat nyaman. Disana kami disuruh untuk mengisi buku tamu dan ditanyai perihal kedatangan kami ke kantor BPS.  Kemudian kami disuruh untuk menunggu setelah jam kerja mulai.  Akhirnya kamipun bertemu dengan Bu Ani, selaku penanggungjawab perpustakaan kantor BPS. Kurang lebih satu jam kami ngobrol dan membahas data apoasaja yang kami perlukan, akhirnya kami memperoleh tujuh buah buku dan setumpuk arsip mengenai data statistic yang kami perlukan.  Yaa datanya perlu dipilih, dan jumpahnya tidaklah sedikit.  Namun tanpa diminta, Bu Ani pun membantu kami memilah dan memilih buku yang kami perlukan. Alhamdulillah, Allah SWT kembali mempermudah kami. 
selanjutnya kami bergegas ke tempat fotocoy untuk menyalin arsip yang kami perlukan. Cukup lama waktu yang diperlukan, terhitun 1.5 jam kami mengcopy seluruh data.  Alhamdulilah lengkaplah sudah data yang kami perlukan.  Dengan rasa syukur kamipun bergegaS mengembalikan buku yang tadi kami pinjam.  Dengan penuh rasa ormat pihak keamanan kembakli menyambut kami, dan kampun mengembaklikan 8 buku tersebut.  Dengan penuh rasa gembira, kamipun bergegas pamit untuk pulang.

Waktu itu menunjukan kjam 15.05 WIB, akhirnya kamipun sepakat untuk sejenak instirahat dan solat di MESJID agung Banjarnegara.  Kamipun solat ashar berjamaah, dan setelah selesai kami istirahat sejenak.  Waktu menunjukan pukul 15.45 WIB, dan kami sepakat untuk melanjutkan perjalanan pulang pada pukul 16.00 WIB.  Sembari istirahat kamipun mengobrol tentang kegiatan yang seharian kami alami, intnya kami sangata bersyukur karena tidak ada suatu halanganpun yang kami alami. alhamdulilaah
Jam 16.00 WIB, kami start untuk pulang. Jalanan kali ini berbeda dengan jalan ketika kami berangkat.  Kali ini kami memilih jalan kota, dengan alasan agar jalanan lebih seru.  Disepanjang jalan kamipun menemui berbagai pemandangan, dan paling tragis adalah kecelakaan yang cukup parah, kamipun sedikit merinding dan takut dengan kejadian itu, sehingga kami semakin berhati-hati dijalan.  Alhamdulilah pukul 17.45 kami sampai kembali di kediaman Dika di daerah Arcawinangun. Dengan selamat sentosa, adil dan makmur
Sejnak kami beristirahat, terdengar adzan magrib berkumandang, yang berarti waktu buka puasa telah dimulai. Alhamdulilaaah
Setelah selesai menjalankan ibadah sholat magrib., kamipun bergegas menyantap hidangan yang telah disiapkan oleh ibunda Dika.  Sambil menyantap makanan dalam piring kamipun terus bercerita kegiatan sepanjang hari di Banjarnegara yang telah kami lalui dengan sukacita.


Inti yang dapat kami simpulkan, kami sangat bersyukur karena kegiatan kami seluruhnya berjalan lancar, tanpa halangan apapun dan kami yakin  itu berkah puasa ramadhan yang Allah SWT berikan kepada kami. Alhamdulilaah 





”Barang siapa yang menempuh jalan untuk mencari suatu ilmu. Niscaya Allah memudahkannya ke jalan menuju     surga”. (HR. Turmudzi)